Thursday, January 17, 2013

Cermin Ajaib

 Dinyanyikan oleh Kagamine Rin&Len (Vocaloid)
Judul (orisinil): Magical Mirror (Mahou no Kami)
Lirik (orisinil) ditulis oleh Hitoshizuku-P
Musik disusun oleh Hitoshizuku-P
Diaransemen oleh Hitoshizuku-P & Yama
Penerjemah (ini) oleh Yuuki Aika (dengan pengubahan seperlunya)

Di ruangan kecil di loteng ini,
tak seorang pun pernah ke sini.
Aku hanyalah gadis lemah dengan impian kosongnya,
yang ditakdirkan untuk sendirian, sebatang kara di dunia ini.

Suatu hari, di cermin tua itu,
seorang pemuda pun muncul.
Ia memperkenalkan dirinya sebagai seorang penyihir,
dan ia pun tersenyum ke arahku, dengan parasnya yang mirip denganku.

Roda takdirku pun mulai berputar, hari-hariku pun mulai berubah.
Apakah tidak apa-apa, untuk memanggilmu sebagai 'teman'? Temanku yang pertama?
Aku ragu-ragu meletakkan telapak tanganku ke permukaan cermin itu, untukmu.
Dan aku pun bisa merasakannya, sihir itu. "Panggil namaku?"

Dari tangan itu, aku bisa mendengar suaramu.
Suara itu sangatlah hangat, hingga air mataku mulai mengalir.
Dapatkah aku terus menggenggam tanganmu?
Di dunia ini, kesepian, kesendirian, aku telah menunggu begitu lama.
Untuk tangan hangat nan lembut dari sisi lain di cermin ini.

Sang penyihir mengabulkan semua permintaanku.
Penyakitku pun sembuh dan aku bisa berjalan kembali.
Perang yang telah berlangsung lama telah berakhir.
Di ruangan yang dulunya sepi, kini pun mulai dipenuhi oleh tawa.

Dulu, aku pernah bermimpi.
Bahwa, aku adalah seorang tuan putri di sebuah istana yang megah.
Aku bisa mengingatnya dengan jelas, nostalgia.
Dan sekarang pun, semuanya menjadi kenyataan.

Semua keinginanku di dalam mimpi telah terkabul.
Tetapi, masih ada satu hal yang kuinginkan.
"Kamu," dirimulah.
"Kuharap, kamu tidak pernah melepaskan tanganku."

Aku berharap kepadamu,
kita akan begini selamanya, bersama selamanya.
Maka, mendekatlah.
Aku begitu kesepian hingga aku tak bisa tidur.
"Akankah kamu memanggil namaku dengan lembut?"
Aku akan selalu menunggu untukmu.

Jangka waktu sihir itu pun mulai lenyap.
Mimpi si gadis yang kesepian mulai lenyap, kembali menjadi semula.
"Aku harus pergi sekarang." Ucapnya.
"Jangan pergi!" Jeritku.
"Durasi sihir itu sudah habis." Jawabnya.
"Aku harus pergi sekarang. Selamat tinggal." Lanjutnya.
"Jangan...jangan ucapkan selamat tinggal." Balasku disertai tangisanku.
"Jangan menangis." Hiburnya, disertai senyumnya itu.
"Jangan pergi!" Jeritku lagi.

Segala yang ada di sisi lain cermin itu adalah 'bayangan' dari segala yang ada di dunia ini.
Nasib kami benar-benar berlawanan, berbeda.
"Aku akan pergi, kembali.
Aku tidak akan pernah melupakan senyuman dan air matamu.
Makanya, jangan lupakan aku." Ujarnya.

Aku berharap kita bisa bersama selamanya.
Walaupun tanpa sihir, aku ingin bersamamu.
Jadi, tolong, datang temui aku sekali lagi.
Aku akan merawat, memoles cermin tua ini dan akan menunggumu selalu.
Tak peduli seberapa panjang dan lamanya waktu berlalu.
Aku akan terus menunggumu.