Sunday, October 23, 2016

Racauan Sore Menjelang Kuis

Tujuh belas tahun berlalu dan beban berat sering hinggap-pergi di bahu. Kadang, rasanya seperti dicekik; untuk menghirup napas pun susah.

Tujuh belas tahun berlalu dan rasa putus asa juga sering hadir menghantui. Tidak hanya sekali dua kali aku bertanya-tanya.

Ya Tuhan, aku tidak sanggup. Kenapa rasanya berat sekali?

Pertanyaan itu pun berputar-putar di benak; meraung meminta sebuah jawaban di setiap kali aku merasa benar-benar tidak mampu lagi untuk berjuang; tidak mampu lagi untuk sekadar menyunggingkan senyum.

Dan memang, Tuhan Maha Mengetahui. Dia tahu sampai sejauh mana hamba-Nya dapat bertahan.

Ketika aku hampir menyerah, Dia memberikan bantuan-Nya.
Ketika aku hampir jatuh tersuruk, Dia mengulurkan tangan-Nya.
Ketika aku hampir mati tenggelam di keputusasaan, Dia menyalakan kembali kobaraan api yang sempat padam.

Bukan masalah yang memberatkan bahumu.
Bukan ketidaksanggupan yang menghalangi jalanmu.
Bukan pula orang-orang di sekitar yang menyulitkan hidupmu.

Semua itu kembali pada dirimu, diriku, dan diri kita masing-masing.

Apakah niat sudah terukir kuat di benakmu?
Apakah keikhlasan sudah menyelimuti hatimu?
Dan yang terpenting,
apakah doa sudah selalu kau panjatkan di setiap tindakanmu?




Yogyakarta,
23 Oktober 2016,
16.40 WIB

No comments:

Post a Comment